DIY (www.beritakebumen.co.id) - Program pemberdayaan umat (PRODAMAT) merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh mahasiswa pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Tujuan program tersebut merupakan amanah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu Permendikbud No 81 Tahun 2014 serta kepedulian mahasiswa terhadap isu yang berkembang dimasyarakat.
Kelompok Prodamat yang beranggotakan 5 orang ini yang dimotori oleh Anwar Sodik, seorang apoteker yang sehari-hari berpraktek di Puskesmas Ambal 1 Kebumen mengambil tema “Penyuluhan Pengobatan Diabetes Melitus Tipe II dan DAGUSIBU” berangkat dari kepedulian mahasiswa pascasarjana farmasi yang dimana prevalensi penyakit degeneratif meningkat tiap tahun terutama diabetes melitus.
Kegiatan ini sendiri di target pada pasien tidak hanya penderita diabetes melitus tetapi juga pasien umum terutama lansia. Penyuluhan dilakukan 2 hari berturut-turut pada tanggal 17 dna 18 Agustus 2019 di Puskesmas Jetis I dan Posyandu Bembem Lor, Bantul, DIY yang juga merupakan binaan dari Puskesmas Jetis I yang mencakup 5 RT yaitu 6,7,8,9,10, dan 13. Kegiatan dihadiri oleh kader kesehetan, staff puskesmas, dan warga anggota posyandu Bembem Lor dengan total kurang lebih 50 orang.
Sebagai ketua Anwar Sodiq mengatakan “kesehatan itu sangat penting karena diabetes sendiri merupakan penyakit yang paling banyak di masyarakat, berdasarkan data WHO indonesia merupakan negara dengan ranking ke-7 dengan penderita diabetes melitus terbanyak di dunia”.
“tema yang kami angkat sangat penting terutama DAGUSIBU karena banyak diantara pasien yang belum mengatahui cara menggunakan dan menyimpan obat yang benar terutama pasien lansia yang sangat perlu bimbingan dan jumlah penderita diabetes dikalangan usia tersebut juga tidak sedikit” lanjutnya. Antusiasme peserta pun sangat baik dilihat saat akhir sesi, banyak peserta yang melempar pertanyaan seputar topik penyulahan.
Di sela-sela sesi akhir kegiatan, kami menyempatkan untuk meminta pendapat salah satu kader posyandu Ibu Sunarsih, “Topik materinya sangat bagus, karena ini baru kali pertama dilakukan di Posyandu, si Mbah-mbah itu kadang minum obatnya suka lupa sesudah atau sebelum makan, juga tadi diajak menggunakan lagu tanya 5 O, sehingga mudah sekali untuk diingat, juga kami diberikan leaflet sehingga semakin mudah untuk mengenali jenis-jenis obat. Kami sangat bertemikasih kepada teman-teman mahasiswa pascasarjana farmasi UAD, semoga kedepan kami sebagai kader bisa menjadikan materi penyuluhan ini sebagai tambahan ilmu untuk kegitan-kegiatan posyandu berikutnya” ungkapnya.
Di akhir acara mahasiswa dan kader melakukan swafoto sebagai dokumentasi kegiatan dan diakhiri dengan doa bersama. (*)