BERITAKEBUMEN.CO.ID - Proyek pembuatan taman air mancur di depan Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen yang mangkrak selama dua tahun ahirnya dilanjutkan kembali pertengahan September 2019. Proyek penataan taman senilai Rp 2,7 miliar lebih yang dimulai pada tahun 2017 lalu itu dibiarkan mangkrak akibat wanprestasi rekanan penggarapnya.
Jika dibiarkan mangkrak terlalu lama dikhawatirkan konstruksi yang sudah terlanjur dikerjakan rusak parah. Atas pertimbangan tersebut maka proyek taman air mancur itu dilanjutkan kembali dengan anggaran Rp 1,1 miliar dari dana APBD 2019.
Selain itu, menurut Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kebumen, Joni Hernawan MT, dilanjutkannya kembali proyek ini juga bertujuan agar bisa sesuai dengan tujuan semula yaitu peningkatan keindahan kota Kebumen.
Joni menganggap mangkraknya taman yang dilengkapi dengan air mancur menari tersebut gagal diselesaikan karena ketidaksanggupan rekanan membeli komponen air mancur.
"Komponen di dalam proyek itu yang harganya paling mahal memang komponen untuk air mancur menari tersebut. Diduga, kegagalan penyelesaian proyek itu saat itu karena rekanan tak sanggup membeli komponen tersebut," ujar Joni, Rabu (18/09/2019).
Proyek lanjutan tersebut kini tengah dikerjakan. Terlihat para pekerja mulai memperbaiki komponen fisik yang rusak akibat mangkrak. Joni berharap rekanan pemenang lelang bisa memegang komitmen yang tertuang dalam kontrak kerja.
"Bila bisa terselesaikan dan berfungsi sesuai perencanaannya, maka taman ini akan menambah ruang publik kota Kebumen yang bersifat rekreatif bagi masyarakat," pungkas Joni. (BK01)
Jika dibiarkan mangkrak terlalu lama dikhawatirkan konstruksi yang sudah terlanjur dikerjakan rusak parah. Atas pertimbangan tersebut maka proyek taman air mancur itu dilanjutkan kembali dengan anggaran Rp 1,1 miliar dari dana APBD 2019.
Selain itu, menurut Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Kebumen, Joni Hernawan MT, dilanjutkannya kembali proyek ini juga bertujuan agar bisa sesuai dengan tujuan semula yaitu peningkatan keindahan kota Kebumen.
Joni menganggap mangkraknya taman yang dilengkapi dengan air mancur menari tersebut gagal diselesaikan karena ketidaksanggupan rekanan membeli komponen air mancur.
"Komponen di dalam proyek itu yang harganya paling mahal memang komponen untuk air mancur menari tersebut. Diduga, kegagalan penyelesaian proyek itu saat itu karena rekanan tak sanggup membeli komponen tersebut," ujar Joni, Rabu (18/09/2019).
Proyek lanjutan tersebut kini tengah dikerjakan. Terlihat para pekerja mulai memperbaiki komponen fisik yang rusak akibat mangkrak. Joni berharap rekanan pemenang lelang bisa memegang komitmen yang tertuang dalam kontrak kerja.
"Bila bisa terselesaikan dan berfungsi sesuai perencanaannya, maka taman ini akan menambah ruang publik kota Kebumen yang bersifat rekreatif bagi masyarakat," pungkas Joni. (BK01)