BERITAKEBUMEN.CO.ID - Efek Covid-19 bagi daerah yang terdampak memang sangat terasa. Terutama membuat warga masyarakat di daerah tersebut menimbulkan kekhawatiran, yang jika tidak terkontrol akan menjadi ketakutan yang berlebih.
Seperti di Kelurahan Plarangan, Karanganyar, Kebumen. Dikabarkan salah satu warganya pulang dari Jakarta (Jakarta merupakan Kawasan Zona Merah), dimana ada seorang di rumah tempat ia bekerja ternyata positif Covid-19, dan warga Plarangan tersebut pernah kontak langsung.
Sudah sekitar 24 hari ia mengisolasi diri, saat rapid test menunjukkan tidak ada tanda-tanda Covid-19. Dan saat ini sedang menunggu hasil dari SWAB.
Heboh di Masyarakat, tersebar Chat di Aplikasi Whatsapp kabar Hoax
Beberapa hari ini sempat heboh, dan tersebar kabar negatif di aplikasi chat Whatsapp. Ada yang mengatakan sudah positif dan dibawa ke RS Margono, ada isu beredar telah meninggal karena Covid-19, sampai beredar larangan untuk menyentuh atau mendekati sungai.
Dr H Agus sapariyanto MSc, selaku Kepala Puskesmas Karanganyar memberikan penjelasan terkait Covid-19, agar kekhawatiran masyarakat tidak berlebihan. Serta menghindari hal-hal seperti mengucilkan Pasien yang belum pasti positif maupun yang positif.
"Penularan Virus Coronona ini, melalui bersin, atau batuk yang bisa menempel dimana saja", imbuh Dr Agus saat memberikan sosialisasi pada Warga yang terdampak di salah satu Dukuh di Kelurahan Plarangan, Rabu (15/4) dengan pengawalan serta pengawasan oleh Polsek Karanganyar dan Koramil Karanganyar.
Beliau juga menambahkan bahwa pencegahan yang paling mudah adalah cuci tangan dan physical distancing (jaga jarak). Kemudian perbanyak konsumsi Kelor, empon-empon, sebagai konsumsi harian. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Kerisauan Warga disekitar Pasien Dalam Pantuan (ODP), Berpapasan apa bisa Tertular?
Sosialisasi yang dilaksanakan disebuah mushola ini, sudah menerapkan himbauan pemerintah yakni physical distancing, menyediakan tempat cuci tangan, serta warga yang menghadiri menggunakan masker semua.
Warga terdampak Covid-19, mengikuti sosialisai sesuai himbuan pemerintah, Jaga Jarak, Pakai Masker dan menyediakan tempat untuk cuci tangan. (Photo. Doc Berita Kebumen) |
Warga risau, bagaimana jika berpapasan dengan pasien, karena saat pasien mau melakukan test SWAB ada warga yang berpapasan, dikarenakan kondisi jalan yang sulit diakses dengan menggunakan kendaraan roda 4.
Dr Agus menjelaskan bahwa berpapasan saat naik motor apa bisa menular? itu tidak, selama pasien tidak batuk, makanya untuk mencegah harus dibiasakan selalu pakai masker, jika sampai rumah, terus mandi, baju direndam deterjen. Karena kita semua tidak tau virusnya menempel atau tidak, jika menempel kita tidak tau menempel dimana.
Sekretaris Kecamatan Karanganyar, Tri Mujianto menghimbau pada warga, bahwa informasi apapun yang diterima, jangan ditelan mentah-mentah. Tanyakan dulu ke Bidan atau ke Puskesmas. Jika sudah diisolasi, tandanya sudah dikondisikan
Setelah dilakukan pendekatan dari Tim Gugus Kecamatan bisa disimpulkan bahwa masyarakat sangat bisa memahami ketika diberikan penjelasan, terjadinya isu-isu lebih banyak dari luar lingkungan yang terdampak. Sehingga diperlukan kebersamaan dari lingkungan terluas Contohnya Perbatasan dengan Candi dan Giripurno. Kita akan lanjutkan untuk 2 desa diatas supaya lebih kondusif.
Oleh karena itu setiap warga dari desa lain dihimbau untuk tidak mengucilkan warga dari daerah yang terdampak Covid-19. Harus saling memberi semangat, mengatasi Covid-19 tidak hanya bisa dilakukan perdaerah, tapi juga membutuhkan dukungan dari banyak pihak, termasuk daerah-daerah sekitarnya.
Selain itu, Petugas Penyuluh Puskesmas dan Babinsa Koramil Karanganyar langsung menindak lanjuti informasi dengan memberikan sosialisasi langsung di lokasi-lokasi bermunculannya informasi liar yang beredar di masyarakat. (BK02)