BERITAKEBUMEN.CO.ID - Seorang pria asal Kutowinangun, Kebumen bernama Wanto Goweng mendapat julukan 'Hokage Reptil'. Itu lantaran pria yang akrab disapa Mbah Goweng itu kerap menaklukkan ular berbahaya, termasuk King Kobra yang menjadi ular mematikan terbesar di dunia.
Kisah Wanto Goweng sampai ia dijuluki 'Hokage Reptil' dimuat oleh laman merdeka.com dengan judul "Pria Ini Dijuluki 'Hokage Reptil', Begini Reaksinya Setelah Digigit Ular Tanah". Berikut kami bagikan untuk pembaca BK sekalian.
Bagi sebagian besar orang, ular merupakan binatang yang menakutkan. Banyak orang yang takut atau panik apabila bertemu ular. Namun hal ini tidak berlaku bagi seorang pria asal Kebumen bernama Wanto Goweng. Dia justru hobi menjelajahi hutan hanya untuk melampiaskan kecintaannya kepada ular.Demikian kisah Mbah Goweng yang telah tayang di laman https://www.merdeka.com/jateng/pria-ini-dijuluki-hokage-reptil-begini-reaksinya-setelah-digigit-ular-tanah.htmlMelalui akun YouTube-nya yang bernama Wanto Goweng 212, dia selalu membagikan kisahnya saat melakukan pencarian terhadap ular. Pria yang akrab disapa Mbah Goweng itu kerap melakukan pencarian ular berbahaya yang meresahkan warga, termasuk pada saat menaklukkan ular King Kobra yang menjadi ular mematikan terbesar di dunia.Atas pengalamannya berkecimpung di dunia pawang ular, dia mendapat julukan sebagai 'Hokage Reptil' di kalangan para pecinta reptil khususnya ular. Tapi penangkapan ularnya tidak selalu berjalan mulus. Lengah sedikit saja, dia bisa terkena dari bisa ular. Termasuk kisah berikut ini.Mbah Goweng kerap kali melakukan pencarian terhadap ular, bahkan ular berbisa sekalipun. Pada suatu hari, dia diminta untuk mengusir seekor ular King Kobra yang cukup besar pada sebuah wisata pemandian air panas di Kebumen.Walaupun sempat mendapatkan perlawanan, namun pada akhirnya Mbah Goweng bersama seorang temannya bisa menangkap King Kobra itu. Bagi Mbah Goweng, ular King Kobra yang ia temukan itu merupakan King Kobra terbesar yang pernah dilihatnya di wilayah Kebumen.Setelah ditangkap, ular itu ia bawa bersama temannya ke tempat yang lebih jauh dari pemukiman penduduk dan lahan pertanian.Dalam setiap misinya menangkap ular, tugas Mbah Goweng tak selalu berjalan mulus. Pernah pada suatu hari ia digigit ular berbisa dan sampai harus mendapatkan perawatan.Kisah itu bermula saat Mbah Goweng dan temannya, Dopang Junior sedang mencari ular King Kobra yang diadukan oleh warga. Pada saat perjalanan, ia secara tidak sengaja menginjak ular tanah dan kakinya digigit oleh ular itu. Setelah itu, Mbah Goweng merasakan sakit luar biasa sampai ia tidak bisa berjalan.Ia pun langsung dibawa ke rumah penduduk terdekat untuk mendapatkan perawatan agar bisa tidak semakin menjalar ke seluruh tubuhnya.“Ini bisanya sudah mencapai pangkal paha. Pada keluar semua, aku nggak apa-apa kok,” kata Mbah Goweng kepada teman-teman yang merawatnya sambil menahan rasa sakit.Pada akhirnya, Mbah Goweng bisa selamat dari kejadian itu. Beberapa waktu berselang dia melakukan syukuran atas keselamatannya sekaligus merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75. Dia mengadakan syukuran itu bersama seluruh krunya dari tim 212.“Mbah Goweng hanya bisa mengucapkan terima kasih untuk semua penonton Mbah Goweng, atas doa dari kalian semua Mbah Goweng sekarang sudah bisa beraktifitas kembali,” kata Mbah Goweng dalam sambutan pada acara syukuran itu.Di kalangan para pawang ular di Indonesia, Wanto Goweng mendapat julukan sebagai ‘Hokage Reptil’. Pria yang tinggal di Desa Kaliputih, Kecamatan Kutowinangun, Kebumen itu bahkan memelihara 10 ular piton di rumahnya.Dari semua ular tersebut, dia mempunyai satu ular yang paling dicintainya bernama Rambo. Ular dengan panjang 10 meter dan bobot 300 kg itu sering diajak bermain oleh warga di sekitar rumahnya.Bahkan pada tahun 2017 pernah ada orang Jakarta yang menawar Rambo dengan harga Rp150 juta. Namun dia menolaknya. Ia terlanjur sayang pada ular yang telah ia rawat sejak kecil itu.