Kepala SMK Farmasi Bhakti Husada, Tolibul Ma'ruf, S.Kep, M.M dan Koordinator PKH Kabupaten Kebumen, Agus Faurizan, A.Md.Kom. (Foto:Rahmat) |
KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Salah satu kewajiban atau komitmen yang harus dipenuhi oleh keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yakni terdaftar dan aktif bersekolah di lembaga pendidikan formal. Namun, masih ada anak yang putus sekolah karena alasan biaya pendidikan.
Pelaksana PKH Kabupaten Kebumen mencoba memberikan solusi salah satunya dengan menggandeng lembaga pendidikan SMK Farmasi Bhakti Husada yang akan memberikan pendidikan 'gratis' bagi anak KPM.
Sosialisasi beasiswa bagi anak KPM disampaikan kepada seluruh pendamping PKH di Kabupaten Kebumen yang dihadiri oleh Koordinator Kabupaten Kebumen (Korkab) dan Koordinator Wilayah (Korwil) PKH Jateng, Ibnu Rouf pada Kamis (8/4/2021) di Hotel Candisari Karanganyar dan Jum'at (9/4/2021) di Rumah Makan Sop Arie 2 Kebumen.
Korkab Kebumen Agus Faurizan menyampaikan, perjanjian kerjasama ini diinisiasi langsung oleh kepala SMK Farmasi Bhakti Husada Karanganyar. Latar belakangnya karena selama ini alokasi bahtuan PKH untuk komponen anak SMA/SMK cenderung belum digunakan maksimum untuk pendidikan. Atau KPM yang memiliki komponen pendidikan SMA/SMK, SMP dan SD malah habis untuk biaya pendidikan anak SMA/SMK.
"Yang disampaikan dari SMK Farmasi, yang ditawarkan, KPM tidak dibebankan biaya lagi. Hanya bantuan PKH yang diperuntukan khusus untuk biaya pendidikan benar benar digunakan untuk membiayai pendidikan anak tersebut. Ini juga mendukung graduasi terencana kita. Diaman anak KPM bisa menyelesaikan pendidikan wajib belajar 12 tahun." ujar Agus.
Kepala SMK Farmasi Bhakti Husada, Tolibul Ma'ruf, S.Kep, M.M menjelaskan bahwa pihaknya ingin menjembatani permasalah dalam masyarakat terutama anak-anak dengan keadaan ekonomi yang kurang beruntung yang yang masuk di dalam keluarga PKH.
Pihaknya ingin agar anak PKH mempunyai mimpi yang sama dengan anak-anak lain dari karangan ekonomi mampu untuk bisa sekolah di jurusan kesehatan.
Dengan perjanjian ini, anak-anak dari KPM PKH bisa mengikuti pendidikan di SMK Farmasi Bhakti Husada selama kurun waktu tiga tahun sampai lulus,tanpa dipungut biaya.
"Bukan berarti sekolah di SMK Farmasi tidak ada biayanya, tetap ada biayanya, tetapi biaya itu sudah dicover program pemerintah." terang Tolibul.
Masih Tolibul, pemerintah melalui Kemendikbud telah memberikan bantuan dana pendidikan yang dalam bentuk BOS dan BOSDA. Namun itu semua belum cukup untuk membiayai seluruh biaya pendidikan selama tiga tahun. Maka SMK Farmasi Bhakti Husada menggandeng program bantuan lain dari Kemensos yakni PKH.
Dimana ada alokasi bantuan PKH untuk komponen anak SMA/Sederajat sebesar dua juta per tahun atau enam juta selama tiga tahun.
"Nah enam juta dari PKH ini jika ditambah dengan enam juta tiga ratus (ribu) dari Kementerian pendidikan kalau digabungkan akan mendapatkan angka yang cukup yang bisa kita gunakan untuk mebiayai pendidikan anak-anak PKH yang ingin bersekolah di SMK Farmasi Bhakti Husada." jelas Tolib. (mat)