Menteri BUMN Erick memberikan motivasi usaha kepada salah satu nasabah Mekaar yang memiliki usaha mengepul barang bekas di Desa Tunjungseto, Kutowinangun. (Dok. Kementerian BUMN) |
KUTOWINANGUN, beritakebumen.co.id - Menteri BUMN Erick Thohir bersama Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki melakukan kunjungan kerja ke Kebumen. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto beserta Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih dan segenap jajaran menerima kunjungan kerja tiga Menteri Kabinet Indonesia Maju tersebut di Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) Kutowinangun, Minggu (23/5/2021).
Menteri Erick dan rombongan berkunjung ke PT Mitra Desa Kebumen yang berlokasi di Jl. Raya Kutoarjo, Dusun Krajan, Desa Kaliputih Kecamatan Kutowinangun Kabupaten Kebumen. Turut hadir bersama rombongan Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Direktur Hubungan Lembaga Bank Mandiri Rohan Hafas.
“Saya memuji kolaborasi antara Bank Mandiri dan Pertamina dalam pembentukan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) ini. Penggilingan beras ini tak hanya akan meningkatkan produktivitas petani untuk menghasilkan beras premium demi mewujudkan ketahanan pangan, namun karena dikelola berdasarkan model perusahaan dengan pendampingan dan pengawasan oleh Bank Mandiri , SPBT ini akan menjadi milik para petani dan masyarakat lokal,” ujar Erick Thohir dilansir dari Antara.
Dengan didirikannya PT Mitra Desa Kebumen (PT MDK) hasil dari pendampingan Government Project Bank Mandiri, program Kewirausahaan Petani telah diimplementasikan. Dan sahamnya dimiliki petani dan masyarakat yang digabung secara profesional dalam bentuk Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Di sisi lain, untuk memperkuat kelembagaan dan sumber daya turut juga ikut dalam kepemilikan saham dari BUMDes Bersama serta PT Mitra Bumdes Nusantara (PT MBN).
Program ini disempurnakan oleh sinergi BUMN antara Bank Mandiri dan Pertamina dalam bentuk CSR berupa Pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) dari Bank Mandiri kepada Gapoktan dengan kapasitas 3 ton per jam.
SPBT (Sentra Pengolahan Beras Terpadu) merupakan aksi besar BUMN melalui CSR untuk mewirausahakan petani agar lebih terorganisir. Meningkatkan pendapatan dan tentunya memperpendek rantai bisnis gabah dari para petani. Dalam waktu 2,5 bulan (Maret - Mei 2021) sudah terserap 658 Ton Gabah. Dengan nilai transaksi kurang lebih 4 miliar rupiah, yang nilainya akan terus bertambah karena permintaan offtaker kepada PT MDK untuk memproduksi 1.500 ton beras.
Salah satu faktor keberhasilan program ini adalah PT MDK dikelola secara profesional oleh pengurus yang diisi oleh milenial dari putra daerah, pengawasan dan supervisi dari Bank Mandiri secara intens, yang terlibat aktif dalam menjaga performa PT MDK.
Kunjungan Menteri BUMN dan rombongan dilanjutkan di Desa Tanjungsari Kutowinangun guna memberi motivasi usaha dan mengunjungi warung usaha kelompok nasabah Mekaar. Menteri BUMN juga melakukan dialog bersama kelompok nasabah Mekaar yang memiliki usaha diantaranya jual beli sembako, jual beli kelapa, produksi tempe, petani bayam, peternak ayam dan sebagainya.