Kepala Distapang Ir. H. Tri Haryono Kabupaten Kebumen saat memberikan paparan (foto:istimewa) |
KEBUMEN, beritakebumen.co.id – Logo dan tagline “Kebumen Agrocity of Java” dapat berperan sebagai pembentuk identitas Kota (City Branding). Hal ini dapat dijadikan sebagai upaya dalam membuat “positioning” yang kuat di kancah regional maupun global, sebagai landasan pemasaran dari segala aktivitas kegiatan Kabupaten Kebumen yang berlandaskan kepada “Agro” yang berarti sektor pertanian sebagai sektor unggulan.
Untuk mendukung hal tersebut Prodi Agribisnis Universitas Putra Bangsa (UPB) menggelar Seminar Nasional bertajuk Menangkap Peluang Bisnis Dan Melejitkan Karir Bidang Agribisnis Sabtu (29/5/2021). Kegiatan ini dilaksanakan secara Daring menggunakan Zoom Meeting dan YouTube.
Hadir dalam kegiatan seminar tersebut yaitu Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen Ir. H. Tri Haryono, Rektor Universitas Putra Bangsa Dr. gunarso Wiwoho, SE, MM, Devry Noor Astanto dari PT Djarum sebagai narasumber 1, Imade Yoga Prasada, S.P.,M.Sc narasumber 2 dan Larasati Puspita Saridewi, S.P., M.P sebagai moderator.
Kepala Distapang Ir. H. Tri Haryono Kabupaten Kebumen dalam paparannya menyampaikan bahwa potensi agribisnis sangat besar, potensi tersebut diantaranya Penyumbang PDB Tertinggi, menyerap tenaga kerja terbesar, penyediaan pangan masyarakat, agribisnis umumnya sebagai sumber daya utama industry, berpengaruh besar pada sektor lain baik secara langsung maupun tidak langsung serta teknologi agribisnis sangat fleksibel.
“Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pengembangan agribisnis bahkan dimungkinkan akan menjadi leading sector dalam pembangunan nasional. “Paparnya
Devry Noor Astanto narasumber dari PT Djarum menyampaikan bahwa sector pertanian membutuhkan tenaga kerja yang sangat besar. Baik dari perusahan-perusahaan seperti PT Djarum yang sudah mempekerjakan 50.000 karyawan maupun industri bidang agribisnis lainnya.
“Banyak sekali industry yang sangat bergantung dari bahan baku yang tentunya melibatkan banyak orang dan rantai distribusi yang panjang dari hulu hingga hilir baik dari petani sebagi penghasil bahan baku utama yang nantinya akan diproses, diolah dan dipasarkan oleh badan usaha atau perusahaan sehingga dapat menghasilkan produk produk olahan.”ujarnya.
Dosen prodi Agribisnis UPB Imade Yoga Prasada yang juga sebagai salahsatu narasumber menjelaskan bahwa Agribinis merupakan kegiatan berorientasi bisnis atau komersial yg berkaitan dg sektor pertanian dalam arti luas. Agribisnis tidak hanya berhubungan dg kegiatan produksi pertanian saja (on farm), tetapi juga berhubungan dg berbagai subsistem lainnya, mulai dr subsistem input, subsistem manufacturing, subsistem marketing, dan subsistem penunjang.
“Luasnya bidang kerja atau cakupan agribisnis membawa peluang yg besar bagi lulusan agribisnis untuk berkarir. Kesempatan ini semakin besar dan terbuka lebar di tengah era revolusi industri, bahkan di era new normal saat ini. “Ujar Imade
Imade menambahkan Revolusi industri membawa sektor pertanian bertransformasi dari pola pertanian tradisional menjadi pola pertanian modern yg menjanjikan peningkatan produktivitas, efisiensi dan keberlanjutan proses produksi pangan. Lebih lanjut, new normal era mendorong terjadinya peningkatan pemasaran sektor pertanian secara online, dan ini memberikan peluang baru bagi lulusan agribisnis.
“UPB sebagai lembaga pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat telah menghadirkan prodi baru dalam rangka mencetak generasi milenial yg unggul, kompetitif dalam bidang agribisnis. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi aktif untuk menghadapi tantangan dibidang agribinis yg muncul serta memberikan solusi yg akurat dan presisi untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yg dihadapi oleh bidang agribisnis. “Pungkasnya.
Kegiatan webinar diikuti oleh ratusan peserta mulai dari pelajar, umum maupun wiraswasta dan di tutup dengan Tanya jawab antara peserta dan narasumber. (drz)