KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Para penerima bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Bandung Kecamatan Kebumen menjalani vaksinasi corona. Setelah lansia, para penerima bansos baik PKH maupun bansos lain seperti BPNT/Sembako, BLT dan BST menjadi prioritas sasaran vaksin.
Kegiatan vaksinasi bagi para penerima bansos PKH di Desa Bandung dilaksanakan dua hari, Kamis (10/6/21) dan Senin (14/6/21) di SDN 2 Bandung yang masih satu kompleks dengan Balai Desa Bandung.
Antusiasme warga yang datang cukup tinggi melebihi jumlah sasaran awal yang diumumkan. Dari data absen jumlah yang hadir mencapai 466 orang, melebihi jumlah sasaran yakni 300 orang. Sebanyak 186 datang di hari Kamis dan 280 orang di hari Senin.
"Alhamdulillah, tadi berjalan lancar. Sasaran yang datang 280 orang." ujar Bidan Desa Bandung, Ayu Permatasari, Senin (14/6/21).
Namun, beberapa orang yang hadir terpaksa ditunda vaksinnya karena kondisi kesehatan dan juga ketersediaan vaksin.
Polemik Takut Vaksin
Sebelumnya, tidak sedikit masyarakat yang enggan untuk divaksin. Umumnya mereka takut karena terbawa isu negatif terkait vaksin corona.
Bahkan, ada warga yang mengaku 'ditakut-takuti' oknum tetangga agar tidak vaksin karena bisa mengakibatkan kematian. Padahal itu tidaklah benar, vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman dan sudah melalui pengujian sehingga bisa diedarkan ke masyarakat.
Puskesmas Kebumen 1 bekerjasama dengan Pemdes Bandung dan Pendamping PKH serta Polres Kebumen untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Setelah dilakukan edukasi, masyarakat yang semula takut ahirna berani untuk divaksin.
Salah satu peserta vaksin, Jariyah, awalnya takut divaksin karena mendengar cerita dari orang-orang. Namun setelah divaksin, ia mengaku bahwa cerita buruk terkait vaksin yang ia dengar dari orang-orang ternyata tidaklah benar.
"Awal mandan dedekkan, tapi setelah di suntik Alhamdulillah sudah plong. Ternyata tak menakutkan seperti yg di bayangkan oleh kebanyakan orang" kata Jariyah.
Ia bahkan turut mengajak suaminya untuk ikut divaksin juga. Selain untuk alasan kesehatan, juga mumpung ada kesempatan vaksin gratis.
"Ada sebagian orang yang bilangnya takut kalau di vaksin. Padahal menurutku biasa aja, gak apa-apa. Suntik paksin itu untuk kekebalan dayatahan tubuh biar tambah fit." imbuhnya.
Efek samping dari vaksin yang umum dirasakan hanyalah pegal, ngantuk atau mual. Itu adalah hal yang wajar, dan itu pun tidak dialami semua orang. Banyak dari mereka yang divaksin justru mengaku biasa saja, tidak merasakan efek sampingnya.
Adanya vaksinasi bagi para penerima bansos, khususnya PKH, mendapat dukungan dari pendamping PKH. Pihaknya mengaku, sejak awal menghendaki adanya vaksin bagi para penerima PKH. Sebab, salah satu kegiatan wajib bagi para penerima PKH yang rutin dilaksanakan setiap bulan adalah Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2). Dengan vaksinasi, diharapkan bisa menekan resiko penyebaran virus corona.
"Mereka para KPM PKH melakukan pertemuan kelompok atau P2K2 setiap bulan. Vaksin ini sebagai ihtiar untuk meminimalisir resiko penyebaran covid, selain protokol kesehatan yang senantiasa kami laksanakan dalam pertemuan." kata Rachmat, Pendamping PKH di Desa Bandung.
@beritakebumen Penerima Bansos di Desa Bandung Divaksin Corona ##beritakebumen ##kebumen ##vaksincovid19 ##pkh
♬ original sound Berita Kebumen