KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Masyarakat mempunyai beragam cara dalam mengungkapkan rasa syukur. Mulai dari memanjatkan doa hingga menggelar acara tradisi.
Seperti dilakukan warga dukuh Krajan RT 02 RW 02 Desa Krakal Kecamatan Alian Kabupaten Kebumen yang mengelar tradisi Bucon, Minggu (6/6/21). Masyarakat setempat rutin menggelar tradisi warisan leluhur ini sebagai ungkapan rasa syukur setelah musim panen.
Warga menyajikan tumpeng dan nasi ingkung yang ditempatkan pada gerabah anyaman bambu cepon. Nasi ingkung kemudian ditata dan digelar doa bersama dipimpin tokoh masyarakat. Warga kemudian makan nasi ingkung secara bersama sama.
Menurut sesepuh Desa Krakal, Sastro Wijoyo (52), tradisi Bucon sudah berlangsung sejak ratusan tahun lalu setiap habis panen dan terus dilestarikan hingga sekarang. Bucon sendiri merupakan bentuk ungkapan rasa syukur warga kepada sang pencipta. Bucon selalu di akhiri dengan penerbangan balon ke udara.
Selain itu Bucon juga dikenal masyarakat dengan istilah selamatan untuk orang pencari rumput ternak. Adapun makna pernebangan balon hanya sebagai tambahan saja agar lebih meriah.
‘’Sepengetahuan saya Bucon sebenarnya sama saja dengan pestanya orang yang mencari rumput untuk hewan peliharaan. Kalo tumpeng jaman dulu blm pake ayam hanya seadanya saja. Intinya sebagai ungkapan rasa syukur dan memohon keselataman kepada yang kuasa,’’ungkapnya kepada Wartawan.
Sementara itu, Kepala Desa Agus Purwadi menyambut baik dan menilai kegiatan ini merupakan bagian dari nguri nguri budaya Jawa. Dirinya berharap kegiatan ini dapat terus dilestarikan agar tidak hilang tergerus majunya jaman.
‘’ Atas nama Pemerintah Desa kami menyambut baik kegiatan ini. Ada banyak mamfaat dari acara ini, terutama menyambung talisilaturahmi dan sekaligus nguri nguri budaya warisan leluhur kita,’’ucap Agus