Dokter Soedanto (Twitter/daniellsinaga) |
KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Seorang dokter kelahiran Kebumen, Jawa Tengah menjadi salah satu sosok inspiratif karena jiwa sosialnya. Dirinya bahkan sampai dijuluki 'dokter seribu rupiah' karena hanya memberikan tarif biaya sebesar Rp 1000 untuk pasien yang berobat di kliniknya di Papua.
Dia adalah dokter Fransiskus Xaverius Soedanto. Inilah kisah inspiratifnya yang telah dimuat di media online sahijab.com, Rabu (26/1/2022).
Dokter Soedanto mengaku bahwa dirinya tidak ingin melihat seseorang yang ingin berobat ke klinik hanya karena tidak memiliki sejumlah uang. Dokter Soedanto menyebutkan dirinya tulus ingin membantu orang yang kurang beruntung. Bahkan, dirinya juga menceritakan bahwa dirinya menerima pasien yang hanya memberikan ucapan terima kasih sebagai balasan.
Beliau merupakan anak bungsu dari enam bersaudara yang lahir di Kebumen, Jawa Tengah. Ayahnya yang bernama Umar merupakan salah satu kontraktor dalam pemerintahan kolonial Belanda, dan Ibunya Mursila berprofesi sebagai perawat.
Dirinya juga sempat menempuh ilmu di fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Gadjah Mada. Namun, dirinya memutuskan untuk berhenti dan memilih mendaftar di sekolah kedokteran sesuai dengan keinginan ibunya.
Pada awalnya, Dokter Soedanto mendapatkan tugas untuk di tempatkan di suku Asmat, sebelum dirinya dipindahkan ke Jayapura yang disana ia bertugas di rumah sakit jiwa hingga pensiun pada beberapa tahun lalu. Dirinyaa mengungkapkan alasan memilih Papua karena disana tidak mengharuskan untuk membayar suap.
Selama dirinya berkarir di Departemen Kesehatan, Dokter Soedanto memperoleh banyak penghargaan untuk penggunaan obat generik terbanyak. Seiring berjalannya waktu, dirinya memutuskan untuk membuka klinik kesehatannya sendiri yang hanya perlu membayar seribu rupiah saja bagi pasien yang ingin berobat kesana.
"Sebelumnya, saya kenakan biaya Rp 500/pasien. Jumlah tersebut telah meningkat menjadi Rp 1.000, tapi jika seseorang membayar Rp 500 atau hanya dengan ucapan terima kasih, saya akan menerimanya," kata Dokter Soedanto .
Hal ini disampaikan Dokter Soedanto menurut akun twitter @daniellsinaga yang dikutip Sahijab . Dirinya juga memberikan setiap pasien obat-obatan yang diperlukan sesuai dengan keuangan dari pasien tersebut.
"Mereka hanya membayar Rp 1.000 untuk biaya dokter. Bagaimana kita bisa memberi mereka resep untuk obat yang mahal? Mereka datang ke sini karena mereka memiliki uang yang terbatas jadi kami memberi mereka obat obatan dengan harga yang cocok untuk mereka," tambah Dokter Soedanto.
Beliau membuka praktek kliniknya setiap hari dari jam 09.00 sampai 14.00. Bahkan sebelum jam buka sudah banyak yang mengantri untuk mendapatan pengobatan dari Dokter Soedanto. Dirinya mengaku bahwa sehari terdapat 200 pasien setiap harinya.
Selain menjadi seorang dokter, beliau juga mendapatkan tambahan sedikit rezeki dari mengajar di Universitas Cendrawasih serta mendapatkan sejumlah uang dari uang pensiunnya. Ketika ditanya mengenai berapa lama akan menjalankan prakteknya, Dokter Soedanto menjawab,
"Sampai saya tidak mampu melakukannya lagi." kata Dokter Soedanto. Bahkan setelah bertahun-tahun ia tidak memiliki niat pergi dari Papua untuk kembali ke kampung halamannya.
Sumber: sahijab