Peserta pelatihan foto bersama dengan narasumber: (Foto: Istimewa) |
KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Dalam rangka pelaksanaan kegiatan pengembangan Usaha Mikro dengan orientasi peningkatan skala usaha menjadi Usaha Kecil melalui sub kegiatan fasiltasi Usaha Mikro menjadi Usaha Kecil dalam pengembangan produksi dan pengolahan, pemasaran, SDM serta desain dan teknologi, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kebumen bekerjasama dengan Universitas Putra Bangsa menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan untuk memfasilitasi Usaha Mikro menjadi Usaha Kecil Menengah bagi para pelaku UMKM di Kabupaten Kebumen.
Acara berlangsung selama tiga hari mulai Selasa 08 - 10 Februari 2022 bertempat di Aula PLUT kabupaten kebumen, kegiatan pelatihan di ikuti oleh 75 peserta yang berasal dari 3 desa meliputi Desa Gadungrejo Kecamatan Klirong, Desa Ampelsari Kecamatan Petanahan dan Desa Petanahan Kecamatan Petanahan.
Hadir sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut Dosen dari Universitas Putra Bangsa Bapak Dr. Sulis Riptiono, S.E., M.M., Bapak Parmin, S.E., M.M., dan Bapak Eko Wardoyo, S.E., M.M dan beberapa praktisi dari Oemah Organik, Tanuharjo Agro Berdikari dan Sate Alisha.
Drs. Frans Haidar, M.PA selaku kepala Disperindagkukm Kebumen berharap adanya pelatihan kewirausahaan ini dapat meningkatkan pengelolaan UKM sehingga UKM dapat naik kelas.
“Diharapkan melalui pelatihan ini UKM dapat meningkatkan ketrampilan dalam proses kapasitas produksi, kapasitas pemasaran, peningkatan kompetensi SDM dan Desain dan Teknologi sehingga kedepan UMKM di Kabupaten Kebumen dapat naik kelas” Ujar Frans
Salahsatu narasumber Parmin, SE. MM. menyampaikan pelatihan yang dilaksanakan dapat berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bisnis bagi pelaku usaha mikro dan menumbuhkan kewirausahaan.
“Pelatihan ini akan memberikan wawasan yang pada prinsipnya memang harus dimiliki oleh para pelaku usaha mikro,” ujarnya, Kamis, 10 Februari 2022.
Parmin menegaskan, dalam persaingan di era globalisasi ini, para pelaku usaha mikro dihadapkan pada persaingan yang ketat, pendidikan kecakapan hidup (life skill education) guna menciptakan lapangan kerja dan wirausahawan dapat dimaknai sebagai upaya memberikan kemampuan kepada pelaku usaha mikro (*)