KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Sebanyak 26 kecamatan yang ada di Kebumen nantinya bakal memiliki lambang panji kecamatan. Hal itu dilakukan setelah sebelumnya Peraturan Daerah (Perda) tentang Lambang Daerah Kebumen disahkan oleh DPRD.
Pemaknaan lambang-lambang panji tiap-tiap kecamatan dibahas oleh Bupati Arif Sugiyanto bersama seluruh camat di Kantor Kecamatan Petanahan, Jumat (8/7). Bupati menekankan pentingnya sebuah lambang di semua kecamatan.
"Lambang ini menunjukan sebuah jati diri kecamatan, yang mencerminkan kearifan lokal atau potensi di sana. Ini merupakan inisiasi yang bagus dari para camat sehingga sebagai leader, mereka tahu kondisi dari wilayahnya," ujar Bupati.
Lambang atau panji-panji yang dipaparkan tiap-tiap kecamatan berbeda. Seperti halnya panji dari Kecamatan Klirong yang terdapat gambar udang dan ikan, sebagai ciri masyarakat di sana yang kebanyakan nelayan dan peternak. Ini hampir sama dengan wilayah kecamatan lain di sisi selatan.
Kemudian ada juga kecamatan Pejagoan dan Sruweng yang menyertakan gambar Genteng sebagai ciri khas dari Genteng Sokka. Wilayah lain di Karangsambung menyertakan gambar tumpukan Batu yang mencerminkan adanya situs Geopark, lalu kecamatan Ayah menyertakan pegunungan dan goa, karena di situ banyak terdapat goa sebagai potensi wilayah.
Namun mayoritas kecamatan hampir menyertakan gambar padi dan bintang, sebagai lambang kemakmuran masyarakatnya, sekaligus lambang keberagamaan, sebuah masyarakat yang religi dan sangat toleran, menghargai banyaknya berbedaan di masyarakat.
"Pembuatan lambang kecamatan ini sudah melalui pembahasan yang panjang bersama para tokoh masyarakat tokoh agama melalui FGD. Jadi lambang ini mencerminkan jati diri dari tiap-tiap kecamatan," terang Bupati.
Pembuatan lambang ini bakal diatur dalam Peraturan Bupati, dan nantinya akan disahkan pada saat perayaan Hari Jadi Kebumen yang ke 393 pada Agustus mendatang, dan kemudian dipasang berjejer di Pendopo Kabumian.
"Setelah semua jadi, akan kita pasang di pendopo secara berjejer, jadi ada bendera Indonesia, Lambang Daerah dan Lambang Panji Kecamatan," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan beberapa masukan agar gambar atau simbol yang ditampilkan tidak terlalu banyak. Cukup yang primadona saja. Misalnya padi, selain mencerminkan kemakmuran, jumlah helainya bisa disinergikan dengan jumlah desa. Kemudian ada tanda lahirnya kecamatan, dan tidak terlalu memaksakan gambar.
(*/kab)