KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong (GNKK) ditargetkan masuk kedalam UNESCO Global Geopark tahun ini. Dimana pada tahun lalu, GNKK masih meduduki peringkat tiga sehingga belum masuk dalam UNESCO Global Geopark.
Bupati Arif Sugiyanto bersama jajaran dinas terkait menyampaikan paparan tentang upaya pemerintah daerah menjadikan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Sebagai Calon Aspiring UNESCO Global Geopark (AUGGP) Tahun 2022.
Paparan yang berlangsung secara daring ini diadakan Komiten Gepoark Nasional, diikuti oleh beberapa peserta calon AUGGP, yakni dari Geopark Tambora, NTB, Geopark Meratus, Kalimantan Selatan, Geopark Silokek, Sijunjung Sumatera Barat, dan juga Geopark Pongkor, Bogor, Jawa Barat.
Penjaringan menuju UNESCO Global Geopark juga turut dihadiri dari Perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, Kementerian ESDM, Kementerian Pendidikan, Kementerian PPN/Bappenas, dan 11 orang Pakar Geopark dari berbagai daerah.
Bupati Arif Sugiyanto menyatakan, pihaknya terus berjuang tanpa kenal lelah untuk menjadikan Kebumen mendunia dengan memasukan Karangsambung-Karangbolong dalam UNESCO Global Geopark yang saat ini masih ditahap penilaian.
"Ini adalah salah satu upaya dan komitmen kita untuk menjadikan Karangsambung-Karangbolong masuk dalam UNESCO Global Geopark. Tentu ini tidak mudah, kita harus punya perangkat, sistem dan tata aturan yang jelas agar impian menjadikan Kebumen mendunia terwujud," ujar Bupati.
Menurut Bupati, Geopark Karangsambung-Karangbolong adalah wadah yang paling tepat dan paling dekat untuk menjadikan Kebumen dikenal mendunia. Karena itu, kekayaan alam ini menjadi aset yang harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai modal kesejahteraan masyarakat.
"Pada tahun 2021 kemarin Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong
Sudah masuk peringkat tiga, sehingga kita belum diberi kesempatan untuk masuk dalam UNESCO Global Geopark. Kita terus berusaha, dan berharap peringkat kita naik menjadi nomor satu, dan bisa masuk Global Geopark yang ditetapkan UNESCO," terang Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Bappeda Kebumen Edi Rianto menambahkan, untuk bisa masuk dan ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark memang prasaratnya tidak mudah. Secara alamiah hampir tidak ada masalah, karena struktur bebatuan di Karangsambung-Karangbolong punya ciri dan sejarah yang berbeda dari yang lain.
"Hanya bagaimana upaya ini juga mendapat dukungan kerjasama yang kuat bersama seluruh elemen masyarakat. Karena jangan sampai masyarakat kita ini tidak mengetahui tentang kekayaan geopark yang ada di Kebumen, khususnya bagi masyarakat sekitar," ujar Edi.
Upaya yang sudah dilakukan pemerintah menjadikan Karangsambung-Karangbolong masuk dalam Global Geopark adalah dengan rutin dengan mengadakan seminar, penelitian, promosi media, expo di berbagai daerah, dan tentunya pelibatan masyarakat untuk ikut menjaga kekayaan alam di dalamnya.
"Kita juga tengah membangun pusat studi dan kajian ilmu Kebumian oleh BRIN di Karangsambung dengan anggaran lebih dari Rp 200 Milyar. Bangunan ini nantinya akan menjadi laboratorium studi penelitian ilmu bumi atau geologi dari seluruh Indonesia," terangnya.
Terakhir Bupati menambahkan, dengan masuknya Karangsambung-Karangbolong sebagai Global Geopark UNESCO, maka sangat memungkinkan masyarakat dunia akan datang ke Kebumen untuk melihat dan mendalami ilmu bumi dan proses pembentukannya.
"Saya yakin ini bisa menjadi tempat wisata edukasi yang repesentatif bagi para ilmuan atau masyarakat yang ingin belajar tentang ilmu bumi dan proses pembentukannya. Di sini adalah lantai samudara, awal terbentuknya Pulau Jawa, dan Karangsambung merupakan kawasan cagar alam geologi terlengkap di Asia Tenggara," tandas Bupati.
(bk/kab)-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News