Andyn Robioleny, seorang dokter asal Ngawi, Jawa Timur. Foto. Sidiq Triwaskitho |
KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Kelas Inspirasi Kebumen kembali menggelar hajatan rutin setelah tertunda karena adanya pandemi, pada sabtu (11/2/2023). Ini merupakan hajatan Kelas Inspirasi Kebumen yang keenam kalinya.
Berlokasi di dua kecamatan di Kabupaten Kebumen bagian barat, yaitu Kecamatan Buayan dan Rowokele. Kedua Kecamatan tersebut terpilih sebagai tuan rumah kegiatan Hari Inspirasi. Ada sebanyak 102 relawan pengajar dan dokumentator dari berbagai lini pekerjaan, yang siap berbagi motivasi dan inspirasi kepada siswa-siswa di tujuh Sekolah Dasar (SD) sasaran. SD tersebut adalah SDN 2 Banyumudal, SDN 1 Nogoraji, SDN 1 Tugu, SDN 1 Sukomulyo, SDN 5 Giyanti, SDN 3 Wagirpandan, dan SDN Redisari.
Sebelum diterjunkan ke lapangan, para relawan dikumpulkan terlebih dahulu di Ruang Pertemuan Rumah Martha Tilaar, Gombong (Jumat, 10/02/2023) untuk berdiskusi, dan diberikan arahan dari panitia lokal Kelas Inspirasi Kebumen. Selain dihadiri oleh relawan pengajar dan dokumentator, acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan pengawas SD Kecamatan Buayan dan Rowokele serta kepala sekola SD sasaran.
“Saya senang menjadi bagian dari Kelas Inspirasi Kebumen 6. Dari program ini, saya mendapatkan semangat baru, teman dekat, dan sosok-sosok yang menginspirasi selama di sini. Program ini mengajarkan saya untuk terus bersemangat dalam berkarya. Pertama kali mengunjungi daerah pinggiran Kebumen tentu pengalaman yang tidak terlupakan. Walau dalam keterbatasan fasilitas, tapi kami tetap bisa menjalankan program dengan maksimal. Semangat anak-anak di sini menciptakan cahayanya sendiri. Saya belajar banyak dari mereka”, ungkap Andyn Robioleny, relawan pengajar yang berprofesi sebagai dokter.
Andyn juga merasa bahagia karena bisa bekerja sama dengan rekan-rekan yang sangat kooperatif. Acara berjalan lancar dan hasilnya dapat dirasakan baik bagi penerima manfaat maupun para relawan. Mereka membawa harapan dan pulang dengan sejuta kenangan.
Dokter asal Ngawi tersebut teringat, salah satu gurunya yang harus menempuh jarak 30 km untuk bisa sampai di sekolah tempatnya mengajar. Sosok seperti ini yang sesungguhnya ada banyak di lingkungan kita, namun kita belum sadar karena sering berkutat dengan permasalahan sendiri. Belajar dari sosok inspiratif seperti beliau merupakan kesempatan yang tidak semua orang bisa mendapatkan. Terakhir, Andyn berharap semoga Kelas Inspirasi Kebumen bisa tetap diadakan agar manfaatnya semakin luas dirasakan bagi setiap orang yang terlibat di dalamnya.
Seluruh relawan datang ke Kebumen tanpa ada paksaan karena salah satu prinsip dari 7 Prinsip Dasar yang harus dimiliki oleh seorang relawan adalah sukarela. Mereka secara sukarela mendaftarkan diri menjadi relawan pengajar atau pun dokumentator di Kelas Inspirasi. Tentunya pengorbanan waktu dan materi yang telah mereka keluarkan akan lunas dengan sendirinya ketika bertemu langsung dengan para siswa yang begitu antusias mengikuti kegiatan hari Inspirasi.
Kedatangan para relawan ke sekolah diharapkan dapat menambah informasi terkait berbagai profesi yang ada. Jangka panjangnya, siswa siswi termotivasi sehingga meningkatkan semangat belajar demi cita-cita yang harus diperjuangkan di masa depan. Kelas Insirasi Kebumen pun akan tetap meninjau perkembangan belajar siswa, selepas Hari Inspirasi melalui program Back to School dilain waktu. Jadi, kegiatan positif ini tidak akan terhenti begitu saja. Semua dilakukan agar terciptanya generasi emas bangsa Indonesia. (HN/BK)
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News