KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Keberadaan UMKM di Kabupaten Kebumen rupanya jadi penopang pertumbuhan ekonomi. Hal ini diperkuat dengan sinergi pemerintah dengan stakeholders terkait juga diperlukan untuk pengembangan UMKM, seperti penyedia modal dan jasa ekspedisi. Hal ini terungkap dalam Talk Show Sinergi Sektor Bisnis Dukung UMKM Kebumen Mendunia yang disiarkan di YouTube Harian Jogja, Rabu (7/6/2023). Talkshow ini terselenggara berkat kerjasama Harian Jogja dengan Bank Jateng Cabang Kebumen, JNE, Alfamart, dan Dinas Kominfo Kabupaten Kebumen.
Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto mengakui bahwa keberadaan UMKM di Kebumen sangat menopang perekonomian. Terlebih pasca pandemi Covid-19 yang lalu.
"Kebumen ini pertumbuhan ekonominya sekarang cukup bagus dan penopang utamanya UMKM. Kita paham kalau kita buat pabrik itu butuh modal besar dan investor, apalagi saat pandemi kemarin, banyak yang tutup. Maka yang perlu dikuatkan adalah UMKM. Alhamdulillah UMKM kita luar biasa," ucap Arif.
Arif juga bersyukur dengan adanya kemajuan teknologi dan media sosial seperti saat ini, transaksi jual beli tidak perlu dilakukan ke toko secara langsung, melainkan bisa secara daring. "Bahkan jika ada sekumpulan ibu yang hobi masak, bisa buat produk dan jualnya pakai jasa pengiriman. Dengan adanya teknologi tadi, tidak perlu toko lagi, jadi cukup dipajang ke medsos, dan koordinasi dengan jasa pengiriman, bisa laku," urainya.
Dengan dukungan modal, UMKM bisa meningkatkan produksi usahanya dan dengan dukungan jasa ekspedisi, UMKM bisa memasarkan produknya hingga ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Kepala Cabang JNE Magelang, Bambang Kristiady mengapresiasi UMKM dari Kebumen yang sangat kreatif dan variatif. Ada sejumlah produk unggulan dari kabupaten ini, yaitu olahan sabut kelapa dan olahan makanan. Ia berharap UMKM semakin bisa berkolaborasi dengan berbagai stakeholder di era saat ini.
"Saya melihat sekarang jamannya digital, umkm ini sudah banyak yang promosi secara online. Ini jadi bagian kami di JNE bisa berkolaborasi dengan UMKM di Kebumen, agar keluar Kebumen bahkan internasional. Peluangnya itu biasanya ibu-ibu dari hobi itu jadi usaha. Kalau udah jadi usaha, kami bisa bantu kirimkan," kata Bambang.
Ia menjelaskan, biaya ongkos pengiriman produk dari Kebumen ke Jakarta cukup Rp65 ribu untuk berat 10 kilogram. Biaya ini tergolong terjangkau bagi UMKM di Kebumen untuk mendistribusikan produknya ke luar kota.
Arif mengakui masih ada sejumlah kendala yang dialami UMKM di Kebumen. Kesulitan yang dialami biasanya karena belum punya pengalaman berbisnis, sehingga ketahanannya masih kurang. Namun, ia memastikan dinas terkait di Pemkab Kebumen siap membantu mendampingi pelaku UMKM yang mau berkembang.
"Harus kita dampingi terus. Kita infokan soal tren UMKM kayak gini, supaya bisa tersampaikan dengan baik ke umkm. Misal terkait packaging itu kita dampingi supaya lebih menarik," kata dia.
Terkait permodalan, Arif juga menegaskan pihaknya turut melakukan pendampingan. "Untuk modal, bisa dengan bantuan Bank Jateng dengan KUR, bunganya super murah. Kami upayakan terkait modal jangan sampai menjerat UMKM," ujarnya.
Wakil Bupati Kebumen, Ristawati Purwaningsih, menambahkan bahwa permasalahan tiap UMKM berbeda-beda. Namun, ia memastikan bahwa Pemkab Kebumen akan mendampingi hulu ke hilir.
"Sebuah usaha itu nggak bisa sendiri. Misal pengen jualan bolu, dia harus punya distributor tepung, itu sudah contoh kolaborasi. Kemudian butuh modal, bisa kolaborasi dengan perbankan seperti Bank Jateng. Kemudian pemasaran, bisa dititipkan ke Alfamart, karena di sini pasar modern itu wajib menjual produk umkm yg sesuai standar," kata Rista.
Ia berharap masyarakat Kebumen bisa menggali potensi yang ada dalam diri masing-masing untuk berdaya. Apalagi dengan berbagai kemudahan usaha yang ada saat ini, semua bisa dilakukan dari rumah dan menguatkan kolaborasi dengan berbagai stakeholders.
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News