Kekeringan/ilustrasi |
KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Selama hampir sebulan ini, warga Desa Kalirejo, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen harus bersusah payah mencari sumber mata air untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan warga sempat menggali sumur hingga kedalaman 70 meter demi mendapatkan setetes air, sayangnya air tak juga muncul.
Krisis air bersih memang kera dialami sebagian warga yang tinggal di wilayah perbukitan Kabupaten Kebumen saat musim kemarau.
Dikutip dari kompas.com, salah satu Ketua RT di Desa Kalirejo, Wiryo Taruno mengatakan, krisis air bersih di Desa Kalirejo ini sering terjadi lantaran sejumlah mata air yang biasa digunakan warga mulai mengering. Saat ini masih tersisa sejumlah mata air tapi debitnya terlalu kecil. Warga pun harus mengatre jika ingin mengambil air dari sumber tersebut.
“Sempat di bor sampai 70 meter di tiga titik tapi belum bisa menghasilkan apa-apa,” kata Wiryo Selasa (30/7/2024).
Dia mengatakan warga juga harus rela menempuh jarak yang cukup jauh untuk mengambil air bersih dari sumur tua di desa tersebut. Air tersebut ada yang dipikul dan digendong dengan berjalan kaki. Selain itu ada yang sudah mengangkut dengan kendaraan bermotor.
Bahkan tak jarang warga dari desa sebelah pun ikut mengantre ketika sudah sangat sulit mencari sumber mata air.
“Kekeringan ya udah hampir setiap tahun, memasuk musim kemarau dua bulan itu air sudah susah, sumber mata air yang jadi andalan warga sini debitnya sudah menurun,” jelas Wiryo.
Dia berharap membangun fasilitas dan jaringan air bersih yang memadahi sehingga warga tidak kesusahan mendapatkan air bersih saat kemarau tiba.
"Ya kami inginnya ada embung biar permasalahan kekeringan yang setiap tahun terjadi di sini bisa teratasi," kata Wiryo.
Riyanti (40), salah seorang warga desa setempat menambahkan, kekeringan yang melanda di desanya sudah memprihatinkan. Setiap hari, warga mengambil air di salah satu sumber mata air yang saat ini debitnya sudah menurun.
“Biasa ini kalau musim kemarau emang kekurangan air. Di rumah ada sumur tapi udah kering paling cuma dapet dua tong. Ya buat masak, mandi minum, segala macem, ngambil airnya ya setiap hari, sehari bisa 2 sampai 3 kali” kata Ritanti.
Radisem (52) warga lainya juga mengaku merasakan hal yang sama. Setiap hari, dia harus mengambil air dari dengan menempuh jarak 2 kilometer.
“Kalau sekarang udah mulai ngantri, kemarin kemarin ya enggak. Harapannya ya jangan kaya gini lagi biar ada air cukup gitu, minta bantuan dikirim tanki air bersih gitu,” ungkapnya.
(mat/kompas)
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News