KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 121 di Desa Kalisana, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen telah berhasil melaksanakan program kerja pelatihan pembuatan nugget dari jamur tiram dan wortel pada hari Minggu (18/08/2024).
Dengan tekstur yang menyerupai daging ayam dan cita rasa yang lezat, jamur tiram menjadi bahan baku inovatif dan bergizi untuk pembuatan nugget. Dengan kata lain, jamur tiram adalah alternatif yang lebih sehat tanpa mengurangi kenikmatan makanan. Inisiatif ini muncul seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola makan yang sehat, terutama setelah warga sadar tentang ancaman stunting pada anak yang disebabkan oleh pola hidup dan pola makan yang kurang sehat.
Kegiatan ini dilaksanakan di posko KKN UNS 121 dan dihadiri oleh peserta dari Ibu-Ibu PKK dan Kader Posyandu Desa Kalisana. Asyfina Syifa Dhialhusna, mahasiswi dari prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, selaku penanggungjawab proker menjadi narasumber pada pelatihan tersebut dan dibantu oleh anggota tim KKN UNS 121 lainnya dalam pelaksanaan praktiknya.
Acara dibuka dengan pembukaan dan sambutan oleh Ibu Sodiyatun sebagai Ketua PKK Desa Kalisana, kemudian sambutan oleh Syifa sebagai penanggungjawab proker. Setelah itu dilanjutkan oleh penjelasan peluang dan manfaat nugget berbahan dasar jamur, praktik pembuatan nugget jamur, pembagian hasil produk “Nuggetiw”, dan diakhiri oleh sesi dokumentasi.
Dalam kegiatan ini, penjelasan peluang dan manfaat nugget jamur dipaparkan oleh Syifa selaku narasumber. Dalam penjelasannya, dikatakan bahwa peluang yang tinggi menjadi produk siap jual didukung dengan adanya warga Desa Kalisana yang mempunyai budidaya jamur tiram.
Hal ini tentunya dapat menguntungkan kedua belah pihak kedepannya dengan terbangunnya kemitraan antara produsen jamur dan penjual nugget jamur. Selain itu, perekonomian desa juga akan semakin meningkat ketika inovasi nugget jamur ini dapat tersebar sampai ke luar desa.
Sedangkan manfaat dari nugget jamur ini dapat dilihat dari kandungan gizi dari bahan dasar yang digunakan seperti jamur tiram yang tinggi protein dan wortel yang mengandung banyak vitamin A. Kandungan yang bergizi dan rasa yang lezat ini pastinya cocok untuk anak, terutama dalam kegiatan PMT posyandu.
Untuk hasil nugget yang diperoleh sebanyak kurang lebih 120 buah. Hasil tersebut dikemas menggunakan plastik mika 4A dan diisi nugget berjumlah 10 buah. Kemasan nugget dilengkapi dengan stiker bertulisan “Nuggetiw” yang diambil dari singkatan nugget jamur tiram wortel.
Setelah terlaksananya pelatihan ini, diharapkan dapat tercipta suatu inovasi usaha baru nugget dari jamur tiram dan wortel di Desa Kalisana. Selain itu, warga desa Kalisana juga dapat mempunyai pilihan makanan terbaru baik untuk menu makanan sehari-hari maupun untuk kegiatan PMT posyandu.
Dengan tekstur yang menyerupai daging ayam dan cita rasa yang lezat, jamur tiram menjadi bahan baku inovatif dan bergizi untuk pembuatan nugget. Dengan kata lain, jamur tiram adalah alternatif yang lebih sehat tanpa mengurangi kenikmatan makanan. Inisiatif ini muncul seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola makan yang sehat, terutama setelah warga sadar tentang ancaman stunting pada anak yang disebabkan oleh pola hidup dan pola makan yang kurang sehat.
Kegiatan ini dilaksanakan di posko KKN UNS 121 dan dihadiri oleh peserta dari Ibu-Ibu PKK dan Kader Posyandu Desa Kalisana. Asyfina Syifa Dhialhusna, mahasiswi dari prodi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, selaku penanggungjawab proker menjadi narasumber pada pelatihan tersebut dan dibantu oleh anggota tim KKN UNS 121 lainnya dalam pelaksanaan praktiknya.
Acara dibuka dengan pembukaan dan sambutan oleh Ibu Sodiyatun sebagai Ketua PKK Desa Kalisana, kemudian sambutan oleh Syifa sebagai penanggungjawab proker. Setelah itu dilanjutkan oleh penjelasan peluang dan manfaat nugget berbahan dasar jamur, praktik pembuatan nugget jamur, pembagian hasil produk “Nuggetiw”, dan diakhiri oleh sesi dokumentasi.
Dalam kegiatan ini, penjelasan peluang dan manfaat nugget jamur dipaparkan oleh Syifa selaku narasumber. Dalam penjelasannya, dikatakan bahwa peluang yang tinggi menjadi produk siap jual didukung dengan adanya warga Desa Kalisana yang mempunyai budidaya jamur tiram.
Hal ini tentunya dapat menguntungkan kedua belah pihak kedepannya dengan terbangunnya kemitraan antara produsen jamur dan penjual nugget jamur. Selain itu, perekonomian desa juga akan semakin meningkat ketika inovasi nugget jamur ini dapat tersebar sampai ke luar desa.
Sedangkan manfaat dari nugget jamur ini dapat dilihat dari kandungan gizi dari bahan dasar yang digunakan seperti jamur tiram yang tinggi protein dan wortel yang mengandung banyak vitamin A. Kandungan yang bergizi dan rasa yang lezat ini pastinya cocok untuk anak, terutama dalam kegiatan PMT posyandu.
Gambar: Foto Bersama Tim KKN UNS 121 dan Peserta |
Antusiasme peserta yang tinggi juga membantu keberhasilan kegiatan ini. Tidak hanya sekedar mendengar dan mencatat, peserta sangat aktif dalam mengikuti praktik pembuatan nugget jamur. Dalam pelaksanaan praktik, seluruh peserta mendapatkan tugas masing-masing dari mulai memarut wortel, menimbang, menghaluskan jamur, dan bumbu, hingga menggoreng adonan nugget yang telah dikukus. Dari 1 kilogram jamur tiram yang digunakan, diperoleh hasil adonan nugget sejumlah 4 loyang berukuran sedang.
Untuk hasil nugget yang diperoleh sebanyak kurang lebih 120 buah. Hasil tersebut dikemas menggunakan plastik mika 4A dan diisi nugget berjumlah 10 buah. Kemasan nugget dilengkapi dengan stiker bertulisan “Nuggetiw” yang diambil dari singkatan nugget jamur tiram wortel.
Setelah terlaksananya pelatihan ini, diharapkan dapat tercipta suatu inovasi usaha baru nugget dari jamur tiram dan wortel di Desa Kalisana. Selain itu, warga desa Kalisana juga dapat mempunyai pilihan makanan terbaru baik untuk menu makanan sehari-hari maupun untuk kegiatan PMT posyandu.
“Terima kasih atas ilmu yang diberikan. Pelatihan ini sangat bermanfaat khususnya bagi pelaku UMKM di desa Kalisana”, ujar Ibu Sodiyatun, salah satu peserta pelatihan pembuatan “Nuggetiw”.
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News