Tim KKN UNS Desa Wonokromo Selenggarakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Sebagai Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga

Tim KKN UNS Desa Wonokromo Selenggarakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Sebagai Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga

Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair Bersama Ibu KWT “Wono Lestari” Desa Wonokromo (Foto: Tim KKN UNS Kelompok 110)


KEBUMEN, beritakebumen.co.id
- Tim KKN UNS Kelompok 110 di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen menyelenggarakan program kerja pelatihan pembuatan pupuk organik cair. Bahan utama pupuk adalah menggunakan salah satu limbah rumah tangga, yaitu air bekas cucian beras. Tim KKN UNS Kelompok 110 menilai bahwa air cucian beras merupakan limbah yang dihasilkan hampir setiap hari oleh keseluruhan rumah tangga dan jika dimanfaatkan dapat menjadi barang dengan nilai guna yang lebih.

Kegiatan dilaksanakan pada hari Rabu, 14 Agustus 2024 dengan peserta ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani "Wono Lestari" Desa Wonokromo di lahan milik Kelompok Wani Tanin yang berada di sebelah timur kantor balai Desa Wonokromo. Sementara narasumber yang hadir yaitu Wahyu Karyono dari Dinas Pertanian Kebumen yang beralamat di Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen.

Meski dilangsungkan pada siang hari, peserta kegiatan menyambut dengan semangat dan antusias yang tinggi. Para ibu KWT diminta untuk membawa alat pembuatan berupa baskom dan sendok, sementara bahan pembuatan disediakan oleh Tim KKN UNS Kelompok 110. Bahan yang digunakan dalam pembuatan pupuk organik cair ini yaitu air cucian beras 5 liter, terasi, micin, dan telur. Setelah mendapat pemaparan mengenai pengertian, manfaat, dan bagaimana cara pembuatan, peserta kegiatan langsung mempraktikkan bagaimana membuat pupuk organik cair.

Yusuf Khoiril Nur Pratama, selaku penanggungjawab menjelaskan bahwa kegiatan program kerja ini selain dapat mengurangi limbah rumah tangga, juga dapat sekaligus menjadi alternatif pilihan pupuk bagi para petani di Desa Wonokromo.

"Pembuatan pupuk organik cair tergolong mudah dan menggunakan bahan yang sederhana. Hanya memerlukan air bekas cucian beras, terasi, telur, dan micin. Sekali pembuatan pun bisa menghasilkan pupuk yang cukup banyak. Jadi daripada dibuang begitu saja, lebih baik air bekas cucian beras itu dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang lebih berguna", ungkapnya.

Para ibu KWT yang hadir juga mengungkapkan bahwa mereka senang dengan adanya program kerja ini karena selain mendapat ilmu baru, kegiatan ini juga mempraktikkan langsung ilmu tersebut yang tentunya akan sangat berguna untuk ke depannya.

Tim KKN UNS Desa Wonokromo Selenggarakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair Sebagai Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga

Foto Bersama Ibu Kepala Desa, Narasumber, serta Ibu KWT “Wono Lestari” Desa Wonokromo 

(Foto: Tim KKN UNS Kelompok 110)


Sementara itu, Wahyu Karyono, selaku narasumber kegiatan mengungkapkan, "Ibu-ibu bersemangat dalam mengikuti kegiatan, ke depannya mungkin bisa diteruskan kegiatan seperti ini. Prinsipnya sih dari saya memang kalau ada program seperti ini saya ingin membantu", ujarnya.

Dengan diadakannya program kerja ini, diharapkan pemanfaatan limbah rumah tangga terutama air bekas cucian beras bisa lebih diterapkan oleh seluruh warga Desa Wonokromo. Selain mengurangi pencemaran lingkungan, pembuatan pupuk organik cair ini juga dapat menjadi alternatif pilihan pupuk dan karena diproduksi sendiri maka sekaligus dapat menghemat biaya pengeluaran dalam penanaman dan pemeliharaan tanaman.



-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Previous Post Next Post