Wujudkan Tempat Wisata yang Bersih dan Berdaya Tarik, KKN UNS di Desa Plumbon Dorong Pengembangan Pariwisata Curug dengan Inisiatif Pengelolaan Sampah

Mahasiswa KKN UNS di Desa Plumbon, Karangsambung, Kebumen.

KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Desa Plumbon terletak di wilayah Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, dengan letak geografis yang strategis serta akses yang cukup memadai dari kota. Desa ini memiliki potensi yang cukup menjanjikan pada sektor pariwisata, terutama wisata alam berupa curug. Kondisi desa terletak di pegunungan dengan banyak area persawahan, sehingga suasananya sejuk dan asri. Akan tetapi, masih perlu adanya pengelolaan lebih lanjut terkait potensi wisata di Desa Plumbon. Upaya tersebut dapat dimulai dengan perbaikan dan penataan kondisi lingkungan. 

Salah satu masalah utama yang dihadapi di kawasan wisata Desa Plumbon adalah kondisi kebersihan lingkungan. Terdapat banyak sampah di sejumlah titik tertentu di area desa. Sampah-sampah ini sebagian besar bersumber dari sampah rumah tangga, meliputi sampah organik dan anorganik, seperti sisa-sisa makanan, kain, kaca, dan plastik. Apabila tidak segera ditangani, hal tersebut dapat menimbulkan banyak dampak negatif bagi kesehatan masyarakat serta lingkungan.

Kelompok Mahasiswa KKN UNS melakukan program kerja yang berfokus utama dalam upaya memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan benar, serta membantu menyediakan solusi praktis untuk mengatasi permasalahan tersebut di Desa Plumbon.


Titik sampah banyak ditemui di Desa Plumbon, Karangsambung ini terutama di aliran sungai yang terjangkau rumah warga. Salah satu tenaga pendidik di SDN Pesawahan, mengungkapkan keresahannya terhadap lingkungan sekitar terkait pengolahan sampah serta menumpuknya sampah di sungai terutama di bawah jembatan hingga area masuk ke curug. Jangankan kemauan untuk memisahkan sampah berdasarkan jenisnya, masih banyak warga yang entah berasal dari mana pergi ke sungai tersebut hanya untuk membuang sampah, bahkan sampai membuang kasur bekas. Tidak hanya itu, popok bekas yang jelas bisa menyumbat pun dibuang di sungai. 

Berdasarkan observasi yang dilakukan Kelompok KKN UNS Desa Plumbon, sering dijumpai warga yang membuang sampah-sampahnya di belakang rumah, balai desa, masjid, dan sebagainya, yang langsung mengarah ke sungai. Nampaknya, warga desa sudah terbiasa untuk membuang sampah di sungai, sedangkan sungai itu juga digunakan untuk berbagai aktivitas lain. Kondisi tersebut cukup memprihatinkan, mengetahui aliran sungai tersebut berasal dari curug yang merupakan potensi wisata namun malah tercemar. 

Melihat kondisi tersebut, beberapa mahasiswa KKN UNS mengadakan program kerja untuk mengatasi masalah sampah yang mencemari lingkungan sekitar curug. Inisiatif ini mencakup pembuatan tempat sampah akhir untuk menangani limbah sungai dan penyediaan tong sampah di lokasi-lokasi strategis. Selain itu, mahasiswa juga mengadakan sosialisasi mengenai pengelolaan sampah kepada anak-anak usia dini, dengan tujuan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini.  

Pengadaan program kerja pembuatan (TPA) tempat pembuangan akhir sampah pada beberapa titik di Desa Plumbon, Kecamatan Karangsambung, Kabupaten Kebumen dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan sampah yang tidak terkoordinir dalam pembuangannya. Berfokus pada permasalahan sampah pada lingkungan berpotensi pariwisata Desa Plumbon yaitu Curug Galur dan meliputi sungai sekitarnya, keadaannya saat ini sangat memprihatinkan dan perlu penanganan sampah secepatnya.


Hal ini mendorong KKN UNS Desa Plumbon untuk mengupayakan dan memberikan solusi agar keberadaan sampah yang tidak teratasi ini segera mendapat tempat khusus yang memadai. Permasalahan ini jika tidak segera diatasi maka akan menjadi kebiasaan buruk yang akan mempengaruhi kelestarian lingkungan, keindahan potensi pariwisata dan kesehatan masyarakat Desa Plumbon.

Kelompok KKN UNS juga berusaha untuk meningkatkan kesadaran anak-anak dan remaja Desa Plumbon supaya tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan "Sosialisasi Menjaga Lingkungan Desa" yang dilakukan bersama anak-anak dan remaja sekitar. Tidak hanya itu, anak-anak dan remaja desa diajak ikut andil dalam mewarnai ember bekas dengan cat minyak yang telah diberi sketsa dengan berbagai gambar dan slogan untuk menjaga lingkungan. Tempat sampah yang telah dibuat akan ditaruh di beberapa titik lokasi yang strategis. Selain berfungsi sebagai tempat pembuangan sampah, tempat sampah ini juga dapat meningkatkan estetika lingkungan desa.


Harapannya seluruh anak-anak dan remaja Desa Plumbon semakin sadar untuk membuang sampah pada tempatnya dan meningkatkan kebersihan lingkungan hidup Desa Plumbon. Kegiatan ini juga menjadi harapan semua warga desa, agar seluruh elemen masyarakat mengerti tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Tidak hanya orang dewasa, generasi muda juga diharapkan mampu menjadi penerus yang sadar akan menjaga lingkungan Desa Plumbon.

Sebagai bagian dari sosialisasi ini, mahasiswa KKN UNS memperkenalkan Program Kerja Kolaborasi Alam dan Seni Edukasi (KOLASE) sebagai bagian dari kegiatan Green Day Activities untuk anak-anak tingkat sekolah dasar. Kegiatan KOLASE mencakup pengumpulan sampah daun kering di sekitar area curug, demonstrasi pembuatan kolase daun, dan praktik mandiri. Melalui pendekatan interaktif dan edukatif ini, KOLASE diharapkan dapat meningkatkan kepedulian anak-anak terhadap lingkungan dan mempromosikan aktivitas ramah lingkungan sejak usia dini. Program ini sejalan dengan tujuan sosialisasi pengelolaan sampah, yaitu menanamkan kesadaran lingkungan kepada generasi muda agar mereka dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan tempat wisata seperti curug.


Pengelolaan sampah yang efektif menjadi harapan besar dalam mewujudkan tempat wisata yang bersih dan berdaya tarik. Melalui program pengelolaan sampah yang baik, diharapkan lingkungan di sekitar tempat wisata menjadi lebih bersih dan sehat, sehingga meningkatkan daya tarik wisatawan.

Mahasiswa KKN UNS berharap agar masyarakat Desa Plumbon menjadi lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk kesehatan dan kesejahteraan bersama, seperti membuang sampah pada tempatnya, berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih lingkungan, dan peduli akan sampah.

Selain itu, dari adanya lingkungan yang bersih terutama di area tempat wisata curug tidak hanya akan memberikan pengalaman positif bagi pengunjung, tetapi juga berkontribusi dalam membangun citra positif daerah sebagai destinasi yang peduli lingkungan. Dengan demikian, upaya ini akan membuka peluang ekonomi, baik melalui penciptaan lapangan kerja di sektor pariwisata maupun pengembangan industri kreatif di lingkungan Desa Plumbon. Semoga dengan Kepala Desa Plumbon yang baru, H. Sangidun, dapat membawa masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan desa secara berkesinambungan dan berkelanjutan, sehingga dapat menarik minat untuk mengunjungi wisata yang ada di Desa Plumbon. (*)



-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Previous Post Next Post