PENGOLAHAN DAGING SAPI MENJADADI BAKSO UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN PENGENTASAN STUNTING BAGI MASYARAKAT DESA KEBAKALAN, KARANGGAYAM KEBUMEN

PENGOLAHAN DAGING SAPI MENJADADI BAKSO UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN PENGENTASAN STUNTING BAGI MASYARAKAT DESA KEBAKALAN, KARANGGAYAM KEBUMEN
Gambar . Tim Pengabdian kepada Masyarakat sedang menyerahkan mesin penggiling daging dan blender 

KEBUMEN, beritakebumen.co.id
- Kebakalan adalah sebuah desa di Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen merupakan desa yang mayoritas penduduknya hidup dari hasil peternakan, pertanian, dan perkebunan. Daerah Kebakalan ini memiliki kondisi geografis perbukitan, sawah, dan ladang dan merupakan daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem di Provinsi Jawa Tengah. Kebakalan dihuni oleh 919 KK yang rata-rata setiap KK memiliki ternak sapi ataupun kambing. 

Namun, pemanfaatan hasil ternak sapi belum dimanfaatkan secara maksimal dengan berbagai bentuk. Selama ini, pemanfaatan hasil ternak hanya dijual masih dalam kondisi hidup sehingga kurang mendapatkan keuntungan yang maksimal. Masyarakat desa Kebakalan memiliki kelompok usaha Bersama (KUBE) yang diberi nama “ Maju Jaya Berkah”. KUBE telah mencoba menjual hasil ternaknya berupa daging yang telah diolah menjadi bentuk bakso.
 
Namun, pembuatan bakso masih dilakukan secara manual. Penggilingan daging dilakukan di pusat kota Kebumen yang jaraknya cukup jauh sekitar 30 km sehingga memerlukan waktu tersendiri hanya untuk menggilingkan daging. Bagi masyarakat yang enggan ke kota Kebumen, maka cukup menggunakan blender dan ulegan cobek. 

Setelah itu, bahan bakso yang sudah digiling segera kembali untuk dicetak secara manual dengan tangan dan sendok sehingga memerluakan waktu dan tanaga yang lebih banyak serta tidak mampu menghasilkan butiran bakso yang lebih banyak. Untuk itu, tim Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P2M) dari UNS melalui kegatan Pengabdian Kepada Masayarakat (PKM) tergerak ingin membantu KUBE “Maju Jaya Berkah” desa Kebakalan agar mampu menghasilkan bakso yang lebih banyak, berkualitas dan higenis.

Pada tanggal 5 Sepetember 2024 tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) UNS yang diketuai oleh Dr. Rokhmaniyah, M.Pd. dengan anggota: Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.Si, Dr. Kartika Chrysti Suryandari, dan Ari Prastya, M.T. menyerahkan mesin penggiling daging dan mesin blender untuk melumatkan hasil gilingan daging dengan trigu dan tepung tapioka agar memperoleh tekstur bakso yang lebih lembut seperti pada gambar di bawah ini. 

Setelah dilakukan penyerahan mesin tersebut kepada ketua Kelompok Usaha Bersama (KUBE), Bapak M. Mutohir disaksikan kepala desa setempat, Bapak Wiwit Setiawan, tim PKM UNS mengarahkan untuk langsung dicoba/berlatih menggunakan kedua alat tersebut. Kedua mesin tersebut diharapkan dapat membantu kelompok usaha bakso menjadi lebih produktif. Masalah yang diaami para pedagang bakso di Desa Kebakalan dapat teraratasi. Para pedagang bakso di Desa Kebakalan tidak repot-repot lagi menggilingkan daging jauh ke kota Kebumen. Namun, sudah teratasi dengan kedua mesin yang disumbangan oleh Tim PKM UNS.
 
Bantuan mesin penggiling daging dan mesin blander yang diberikan oleh tim PKM UNS, juga diharapkan mampu mengatasi masalah stanting yang ada di desa Kebakalan. Mudahnya untuk menggilingkan daging sapi bisa membantu masayarakat untuk memasak daging tersebut dengan bervariasi sehingga dapat sebagai tamabahan gizi untuk para ibu hamil dan anak-anak. Sangat diharapkan kedua mesin tersebut dimanfaatkansebaik-baiknya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan KUBE khususnya dan masyarakat Desa Kebakalan pada umumnya.

PENGOLAHAN DAGING SAPI MENJADADI BAKSO UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN PENGENTASAN STUNTING BAGI MASYARAKAT DESA KEBAKALAN, KARANGGAYAM KEBUMEN

 
PENGOLAHAN DAGING SAPI MENJADADI BAKSO UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN DAN PENGENTASAN STUNTING BAGI MASYARAKAT DESA KEBAKALAN, KARANGGAYAM KEBUMEN


-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News

Previous Post Next Post