KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Kapal Mendoan, lokasi baru bagi para pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berjualan di Alun-alun Kebumen, kini telah resmi beroperasi. Dari total 160 kios yang tersedia, sebagian besar telah ditempati, meski masih ada beberapa kios, terutama di lantai atas, yang terlihat kosong.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag UMKM) Kebumen, Haryono Wahyudi, menyebutkan bahwa seluruh kios di Kapal Mendoan sebenarnya sudah memiliki data kepemilikan. Namun, belum diketahui pasti alasan beberapa kios belum digunakan.
"Penyebabnya kita belum tahu pasti, apakah karena pedagang belum siap atau ada alasan lain. Yang jelas, semua kios sudah ada data kepemilikannya dan tidak bisa ditempati sembarangan," ujar Haryono, Rabu (8/1/2025).
Ia menampik anggapan bahwa kosongnya beberapa kios disebabkan sepinya pengunjung. Sebab, Kapal Mendoan kerap dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati pemandangan Alun-alun Kebumen dari ketinggian.
"Melihat Alun-alun dari atas justru lebih indah dan santai. Banyak masyarakat yang naik ke atas untuk menikmati pemandangan kota," tambahnya.
Haryono mengingatkan para PKL untuk segera menempati kios yang sudah disediakan. Jika tidak digunakan hingga batas waktu satu bulan, hak pakainya akan dicabut dan diberikan kepada pedagang lain.
"Pemerintah akan memanggil pedagang yang bersangkutan untuk menanyakan kelanjutannya. Jika tidak ditempati, hak pakai akan dicabut. Yang jelas, kios di Kapal Mendoan tidak boleh diperjualbelikan," tegasnya.
Ia menegaskan bahwa mekanisme pengelolaan kios sepenuhnya berada di bawah Pemerintah Daerah. Semua PKL yang mendapat kios hanya dikenakan retribusi bulanan dan tidak dipungut biaya lain.
Haryono juga menambahkan bahwa kios di Kapal Mendoan hanya diperuntukkan bagi pedagang kuliner. Para pedagang ini sebelumnya merupakan PKL yang berjualan di Alun-alun Kebumen, yang kini sudah tidak diperbolehkan menjadi lokasi berjualan.
"Dengan Kapal Mendoan, kawasan Alun-alun menjadi lebih tertata. Kami harap para PKL segera memanfaatkan kios yang sudah tersedia," tutupnya.
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperindag UMKM) Kebumen, Haryono Wahyudi, menyebutkan bahwa seluruh kios di Kapal Mendoan sebenarnya sudah memiliki data kepemilikan. Namun, belum diketahui pasti alasan beberapa kios belum digunakan.
"Penyebabnya kita belum tahu pasti, apakah karena pedagang belum siap atau ada alasan lain. Yang jelas, semua kios sudah ada data kepemilikannya dan tidak bisa ditempati sembarangan," ujar Haryono, Rabu (8/1/2025).
Ia menampik anggapan bahwa kosongnya beberapa kios disebabkan sepinya pengunjung. Sebab, Kapal Mendoan kerap dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati pemandangan Alun-alun Kebumen dari ketinggian.
"Melihat Alun-alun dari atas justru lebih indah dan santai. Banyak masyarakat yang naik ke atas untuk menikmati pemandangan kota," tambahnya.
Haryono mengingatkan para PKL untuk segera menempati kios yang sudah disediakan. Jika tidak digunakan hingga batas waktu satu bulan, hak pakainya akan dicabut dan diberikan kepada pedagang lain.
"Pemerintah akan memanggil pedagang yang bersangkutan untuk menanyakan kelanjutannya. Jika tidak ditempati, hak pakai akan dicabut. Yang jelas, kios di Kapal Mendoan tidak boleh diperjualbelikan," tegasnya.
Ia menegaskan bahwa mekanisme pengelolaan kios sepenuhnya berada di bawah Pemerintah Daerah. Semua PKL yang mendapat kios hanya dikenakan retribusi bulanan dan tidak dipungut biaya lain.
Haryono juga menambahkan bahwa kios di Kapal Mendoan hanya diperuntukkan bagi pedagang kuliner. Para pedagang ini sebelumnya merupakan PKL yang berjualan di Alun-alun Kebumen, yang kini sudah tidak diperbolehkan menjadi lokasi berjualan.
"Dengan Kapal Mendoan, kawasan Alun-alun menjadi lebih tertata. Kami harap para PKL segera memanfaatkan kios yang sudah tersedia," tutupnya.
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News