KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Sekolah-sekolah atau Lembaga Belajar, saat ini sudah banyak yang melakukan kegiatan Outing Kelas dengan mengunjungi Industri-Industri kecil di Kebumen. Salah satunya yang baru mendapat kunjungan adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Tanjungsari, Petanahan. Kelompok ini dikenal dengan produk inovatif mereka, yaitu keripik gedebog pisang atau keripik dari batang pisang, yang cukup membuat orang penasaran dengan rasanya.
Sebanyak 74 siswa dari Lembaga Belajar Le-Pi Baca bersama para wali siswa turut serta dalam kegiatan ini. Mereka antusias menyaksikan langsung proses pembuatan keripik gedebog pisang. Tak hanya menyimak, anak-anak juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan setiap tahap pembuatan keripik dengan pendampingan langsung dari para Kelompok Wanita Tani (KWT). Hal ini menjadikan pengalaman outing kelas mereka semakin berkesan.
“Awalnya kami bingung mau mengadakan outing kelas ke mana. Tidak sengaja melihat di Instagram tentang keripik gedebog pisang ini, kok unik. Akhirnya, kami memutuskan kegiatan outing kelas di KWT ini,” ujar Naelis Sangadah, pengelola Le-Pi Baca. Ia juga menambahkan bahwa para wali siswa sangat antusias dengan kegiatan tersebut. Selain menjadi ajang rekreasi, mereka penasaran dengan proses pembuatan keripik yang tergolong unik ini.
Naelis menilai, kegiatan seperti ini memberikan manfaat besar bagi anak-anak. “Mereka bisa mengenal lingkungan baru dan mendapatkan ilmu di luar pelajaran sekolah. Ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka,” tuturnya.
Ketua KWT, Sri Wahyuni, menyambut hangat kunjungan ini. “Kami sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini. Selain berbagi pengalaman, kunjungan ini juga membantu memperkenalkan keripik gedebog pisang kami kepada lebih banyak orang,” ungkapnya dengan antusias.
Kegiatan outing kelas seperti ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi anak-anak, tetapi juga menjadi ajang promosi bagi industri kecil lokal. Dengan mengenalkan produk-produk unik seperti keripik gedebog pisang, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendukung dan melestarikan inovasi lokal dari Kebumen.
Sebanyak 74 siswa dari Lembaga Belajar Le-Pi Baca bersama para wali siswa turut serta dalam kegiatan ini. Mereka antusias menyaksikan langsung proses pembuatan keripik gedebog pisang. Tak hanya menyimak, anak-anak juga diberi kesempatan untuk mempraktikkan setiap tahap pembuatan keripik dengan pendampingan langsung dari para Kelompok Wanita Tani (KWT). Hal ini menjadikan pengalaman outing kelas mereka semakin berkesan.
“Awalnya kami bingung mau mengadakan outing kelas ke mana. Tidak sengaja melihat di Instagram tentang keripik gedebog pisang ini, kok unik. Akhirnya, kami memutuskan kegiatan outing kelas di KWT ini,” ujar Naelis Sangadah, pengelola Le-Pi Baca. Ia juga menambahkan bahwa para wali siswa sangat antusias dengan kegiatan tersebut. Selain menjadi ajang rekreasi, mereka penasaran dengan proses pembuatan keripik yang tergolong unik ini.
Naelis menilai, kegiatan seperti ini memberikan manfaat besar bagi anak-anak. “Mereka bisa mengenal lingkungan baru dan mendapatkan ilmu di luar pelajaran sekolah. Ini menjadi pengalaman berharga bagi mereka,” tuturnya.
Ketua KWT, Sri Wahyuni, menyambut hangat kunjungan ini. “Kami sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini. Selain berbagi pengalaman, kunjungan ini juga membantu memperkenalkan keripik gedebog pisang kami kepada lebih banyak orang,” ungkapnya dengan antusias.
Kegiatan outing kelas seperti ini tidak hanya memberikan pengalaman baru bagi anak-anak, tetapi juga menjadi ajang promosi bagi industri kecil lokal. Dengan mengenalkan produk-produk unik seperti keripik gedebog pisang, diharapkan semakin banyak masyarakat yang mendukung dan melestarikan inovasi lokal dari Kebumen.