KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Berawal dari hobi sang suami mengoleksi kaktus, sebuah usaha tanaman hias di Kebumen kini terus berkembang meski menghadapi tantangan. Pemilik usaha ini merupakan pasangan muda, Ajeng dan Adam, keduanya menceritakan bagaimana bisnisnya lahir secara tidak terencana, hanya dari sekadar membagikan foto koleksi kaktus di status media sosial.
"Awalnya suami saya hanya hobi mengoleksi kaktus. Saya sendiri awalnya tidak begitu terlibat. Tapi karena di rumah saja dan tidak ada kesibukan, saya coba-coba memotret kaktus dan membagikannya di status media sosial. Ternyata banyak teman yang tertarik, dan akhirnya kami memutuskan untuk membuka usaha ini," ujar Ajeng.
Usaha ini mulai berjalan justru di tengah pandemi Covid-19, saat tren tanaman hias sedang naik daun. Banyak orang mencari tanaman sebagai aktivitas selama di rumah. Namun, tantangan justru muncul setelah pandemi berakhir.
"Saat pandemi, permintaan sangat tinggi. Tapi setelahnya, minat perlahan menurun. Itu menjadi tantangan bagi kami, bagaimana caranya agar kaktus tetap diminati masyarakat," tambahnya.
Strategi Bertahan dan Harapan untuk Kebumen
Sadar bahwa di kota-kota lain seperti Yogyakarta kaktus masih memiliki pasar yang luas, mereka tetap optimis bahwa Kebumen juga bisa menjadi daerah dengan edukasi dan minat tinggi terhadap kaktus."Di Jogja, pasar kaktus masih ramai hingga sekarang. Lalu kenapa di Kebumen tidak bisa? Kami ingin mengembangkan edukasi soal kaktus di sini supaya lebih banyak orang tertarik," katanya.
Di tengah kebingungan mencari cara agar bisnis tetap bertahan, mereka mendapatkan dorongan dari teman-teman pelaku UMKM.
"Kami dapat support dari teman-teman yang bilang bahwa di Kebumen, usaha kaktus ini unik dan bisa berkembang lebih jauh. Ini yang membuat kami semakin semangat untuk mengenalkan kaktus ke lebih banyak orang," ungkapnya.
Meskipun mengalami pasang surut, keberkahan usaha ini sering datang di waktu yang tidak terduga.
"Kadang pas lagi sepi, tiba-tiba ada orang datang, borong banyak, padahal kami tidak mengenalnya. Ada juga yang tiba-tiba pesan souvenir atau ada kegiatan sekolah yang datang untuk wawancara. Biasanya, setelah wawancara, mereka juga beli kaktus. Itu jadi berkah tersendiri buat kami," tutur Adam.
Pemilik usaha ini pun percaya bahwa dalam menjalankan bisnis, selain strategi dan usaha, ada faktor spiritual yang tak bisa diabaikan.
"Ketika lagi down, saya berpikir ini mungkin caranya Allah untuk mengingatkan kita. Saat sepi, ya mungkin waktunya memperbaiki hubungan dengan-Nya. Setelah pasrah dan tetap berusaha, rezeki datang dari arah yang tak terduga," pungkasnya.
Dengan semangat yang terus dijaga dan dukungan dari komunitas, usaha kaktus di Kebumen ini diharapkan dapat terus berkembang dan semakin dikenal luas. Untuk tahu cerita lengkapnya, tonton videonya dibawah ini, untuk motivasi kalian yang pasangan muda mau memulai bisnis
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News