![]() |
foto. kebumenkab.go.id |
KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Suasana hangat dan penuh keakraban menyelimuti Pendopo Kabumian, Senin (21/4/2025). Sekitar 150 orang dari kalangan tukang becak, penyandang disabilitas, kuli panggul, hingga pemulung, duduk bersama dalam satu meja makan siang dengan Bupati Kebumen, Lilis Nuryani.
Acara bertajuk “Makan Siang Bersama Biyunge” ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi juga menjadi ruang untuk mendekatkan hati antara pemimpin dan rakyatnya. Tidak ada jarak, tidak ada protokol yang membatasi. Semua duduk setara, berbagi cerita dan tawa.
Bukan Sekadar Pemimpin, Tapi Sosok “Biyung”
Dalam suasana yang cair, Bupati Lilis menegaskan bahwa dirinya ingin hadir tidak hanya secara formal sebagai kepala daerah, tapi juga sebagai “Biyunge Wong Kebumen”, sosok ibu yang merawat dan memperhatikan rakyatnya.
Baca Juga : Bupati Kebumen Tutup Musrenbang RKPD 2026, Infrastruktur jadi Fokus Utama
"Jadi ini bukan hanya soal makan siang, tapi ini juga bentuk kasih sayang dan bentuk kepedulian dari biyunge. Karena saya ingin hadir, bukan hanya di kantor, tapi juga di hati masyarakat," ujar Bupati.
Tepat di Hari Kartini, Perempuan Bisa Menguatkan dengan Kasih
Kegiatan ini juga bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Dengan masih mengenakan kebaya yang ia pakai dalam upacara pagi harinya, Bupati menyampaikan pesan tentang perempuan yang bisa menjadi pemimpin sekaligus sumber kekuatan dan kasih sayang.
Baca Juga : UPTD PPA dan ULD Kebumen Diresmikan, Berikan Akses Bantuan Lebih Mudah dalam Pelindungan Anak dan Perempuan
"Kita semua harus bisa belajar dari Kartini, perempuan itu bisa memimpin, bisa menginspirasi, bisa berbagi, dan bisa menguatkan. Tapi tetap dengan kelembutan dan kasih sayang," ungkapnya.
Tradisi Berbagi yang Terus Berlanjut
Bupati menyebut, tradisi makan bersama ini bukan hanya dilakukan hari itu saja. Sebelumnya, ia juga merayakan ulang tahunnya dengan berbagi bersama pemulung dan petugas kebersihan di TPA Semali.
Baca Juga : Bupati Kebumen Serahkan Gaji Kedua untuk Pemulung TPA Semali
"Kalau kemarin hari Rabu, bertepatan dengan ulang tahun saya, berbagi dengan para pemulung dan para pejuang kebersihan di TPA Semali, maka hari ini berbagi dengan panjenengan semua," tuturnya.
Rasa Syukur dari Warga Undangan
Kebahagiaan jelas terpancar dari para undangan. Mereka tidak hanya makan bersama, tetapi juga menerima santunan dan kesempatan berfoto langsung dengan bupati. Salah satunya adalah Suratmin, warga penyandang disabilitas dari Desa Kemangguan, Kecamatan Alian.
"Rasanya pasti senang karena baru pertama kali ini diundang makan siang bareng bupati. Bagi kami ini merupakan sebuah bentuk penghormatan yang luar biasa," katanya bahagia.
Baca Juga : Bupati Kebumen Resmikan Agrowisata Kebumen, Ini Daya Tariknya!
Ia berharap, dengan kepemimpinan Lilis Nuryani, Kebumen akan menjadi daerah yang semakin aman, damai, dan sejahtera.
"Beliau memang bukan sekedar bupati, tapi benar-benar bisa memposisikan sebagai biyung, yang mau ngopeni, ngayomi, ngayemi," pungkasnya.
Apa yang Bisa Kita Renungkan Bersama dari Momen Ini
- Untuk Pemerintah atau Pemimpin:
Hadir di tengah rakyat, menyapa mereka dengan tulus, jauh lebih bermakna daripada sekadar memberi perintah dari balik meja.
Setiap warga, sekecil apapun perannya, layak dihormati dan diberi ruang
Tukang becak, pemulung, penyandang disabilitas, kuli panggul—mereka juga pahlawan kehidupan yang perlu diperhatikan.
Sentuhan kemanusiaan dalam kepemimpinan lebih kuat dari kebijakan tertulis
Sapaan hangat dan makan bersama bisa jadi bentuk kepedulian yang menyentuh hati rakyat.
Pemimpin adalah ‘biyung’ yang melindungi dan mengayomi, bukan sekadar mengatur
Pemimpin sejati tahu kapan harus tegas, kapan harus lembut, dan selalu hadir saat rakyat butuh.
- Untuk Masyarakat:
Jangan ragu menyampaikan aspirasi, karena suara rakyat adalah bagian penting dalam pembangunan.
Kebersamaan memperkuat hubungan dan kepercayaan
Duduk bersama tanpa sekat membangun rasa saling menghargai antara warga dan pemerintah.
Hargai niat baik, sekecil apapun itu
Terkadang hal sederhana seperti makan bersama, bisa menyampaikan pesan cinta dan kepedulian yang besar.
Mari jaga rasa gotong royong dan saling peduli antarwarga
Kepedulian bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab bersama untuk menciptakan Kebumen yang aman, damai, dan sejahtera.
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News