KEBUMEN, beritakebumen.co.id - Telur asin bukan hanya soal rasa gurih yang menggoda lidah. Di Desa Karang Tanjung, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, telur asin menjadi jalan pembuka rezeki dan penggerak ekonomi warga. Usaha rumahan milik Latiful Hidayat (45 tahun) ini tidak hanya menjual makanan, tetapi juga membuka peluang kerja bagi para tetangga. Baik Ibu-Ibu maupun Bapak-Bapak.
Dari Desa Karang Tanjung, Kecamatan Alian, Kebumen, telur asin premium buatan Latiful Hidayat kini bukan hanya dinikmati warga sekitar. Dengan produksi mencapai 1.500 butir per hari dan strategi pemasaran digital lewat TikTok dan Shopee, usaha rumahan ini berhasil menyerap tenaga kerja lokal sekaligus menembus pasar nasional.
Telur Asin Berkualitas Dimulai dari Kandang
Kunci utama menghasilkan telur asin premium adalah memilih telur segar langsung dari kandang. Latiful sengaja mengambil telur dari peternakan bebek milik tetangganya sendiri untuk memastikan kualitas bahan baku tetap terjaga. Proses ini dilakukan setiap hari hingga kini produksinya mencapai 1.500 butir per hari. Ibu-Ibu Terlibat Aktif di Setiap Proses Produksi Telur Asin.
Dalam proses pembuatan telur asin, para ibu rumah tangga di lingkungan sekitar ikut terlibat langsung. Ada yang bertugas mencuci telur, merendam, memasak, hingga mengemasnya. Menurut Latiful, hal ini menjadi upaya untuk menyerap tenaga kerja lokal. Saat ini, usahanya telah melibatkan 8 orang—tiga karyawan tetap dan lima pekerja borongan, semuanya berasal dari tetangga sendiri.
Tantangan di Balik Produksi Telur Asin
Meski produksi telur asin terus meningkat, Latiful mengakui tetap ada tantangan besar. Dua hal yang selalu menjadi fokus adalah seleksi telur dan strategi pemasaran. Ia menekankan bahwa kualitas adalah prioritas utama. Telur asin buatannya dikenal memiliki rasa yang “buket, kurih, dan tidak terlalu asin”, sehingga banyak pelanggan merasa puas dan membeli lagi.
Pemasaran Telur Asin Lewat TikTok dan Media Sosial
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Latiful memasarkan telur asin premium miliknya lewat TikTok, Instagram, hingga Shopee dengan nama akun yang sama: Telur Asin Fresh Premium. Meski algoritma media sosial tidak menentu, ia bersyukur karena banyak pelanggan yang kembali membeli berkat kualitas produk dan ulasan positif. Telur Asin dari Karang Tanjung Sudah Menjangkau Seluruh Indonesia.
Penjualan telur asin produksi Latiful kini telah merambah berbagai kota besar di Indonesia, seperti Riau, Pontianak, Jakarta, Bogor, Banten, dan Tangerang. Untuk pengiriman, produk bisa sampai dalam enam hari dan tetap aman dikonsumsi. Dalam suhu ruangan, telur asin ini bisa bertahan hingga 10 hari, sedangkan di kulkas bisa awet 20 hari hingga satu bulan.
Membawa Nama Baik Desa Karang Tanjung
Usaha telur asin ini bukan sekadar bisnis, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan potensi Desa Karang Tanjung. "Pokoknya kalau mau makan telur enak, ya di Karang Tanjung," kata Latiful. Ia berharap desanya semakin dikenal dan warganya terus sejahtera lewat usaha sederhana namun berdampak besar ini.
Kalau kamu sedang mencari inspirasi usaha rumahan yang sekaligus bisa memberdayakan tetangga, kisah Latiful Hidayat ini patut dijadikan contoh. Telur asin bisa jadi lebih dari sekadar makanan—bisa jadi sumber harapan dan penghidupan.
-----------------------------
Ikuti Berita Kebumen di Google News